Digilir Bareng Sama Temen Nongkrong Tetep Senyum

“Kamuuu juga terusss.., goyyangkaaan…, oohh…., mmhhh…”. Badan Dian kuangkat ke atas dengan posisi setengah berdiri. Penisku tetap berada dalam vaginanya. Dian kupeluk erat sambil terus menggoyangkan pinggulku. Badan Dian terasa mengejang. Mungkin dia akan orgasme, pikirku. Goyangan kupercepat. “Ohh…, Mass…, teruss.., ohhh…”, bisiknya. Badan Dian kuangkat dan kurebahkan di atas rumput lagi, pantatnya kusangga dengan kain pantai yang basah. Penisku langsung kumasukkan ke vaginanya dan langsung menggoyang-goyangkan pinggulku. Kaki Dian mengapit tubuhku. Badannya mengejang. Tangannya mencengkeram tubuhku. Gerakan pinggulku semakin kupercepat. “Ohh…, Masshh…”, Dian menjerit tertahan saat dia mencapai orgasme. Dian memelukku erat. Pinggulku berhenti kugoyangkan dan penis kukeluarkan dari vaginanya.





To Top